Resensi Buku "A History Of God" - Karen Armstrong

                          A History of God

           Pencarian 4.000 tahun Yudaisme, Kristen & Islam. Buku ini mengeksplorasi bagaimana orang-orang Yahudi mengubah penyembahan berhala pagan ke dalam tauhid dan bagaimana agama Kristen dan Islam baik naik dari yayasan ini. Juga dieksplorasi adalah variasi dari siapa atau apa yang "Allah" dianggap oleh para pemimpin berbagai agama selama berabad-abad. Sejarah Tuhan benar-benar mengubah pandangan saya terhadap kehidupan. Hal ini menarik untuk melihat bagaimana manusia telah diciptakan dan diciptakan kembali berbagai dewa dalam citra mereka sendiri. Berikut adalah beberapa kutipan favorit saya dari buku:
"Efektivitas daripada demonstrasi filosofis atau historis selalu menjadi ciri khas agama yang berhasil."
"Agama adalah masalah kultus dan ritual daripada gagasan; itu didasarkan pada emosi, bukan pada ideologi atau teori sadar diadopsi. Ini bukan sikap asing hari ini: banyak orang yang menghadiri acara keagamaan di masyarakat kita sendiri tidak tertarik pada teologi, mau tidak ada yang terlalu eksotis dan menyukai ide perubahan. Mereka menemukan bahwa ritual didirikan menyediakan mereka dengan sebuah link dengan tradisi dan memberi mereka rasa aman. "
"Manusia menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan kondisi mereka, mereka merasa bertentangan dengan diri mereka sendiri dan orang lain, keluar dari sentuhan dengan alam batin mereka dan bingung. Konflik dan kurangnya kesederhanaan tampaknya untuk menandai keberadaan kita. Namun kita terus-menerus berusaha untuk menyatukan keragaman fenomena dan mengurangi mereka ke beberapa memerintahkan seluruh. Untuk menemukan kebenaran yang mendasari realitas, jiwa harus refashion sendiri, menjalani periode pemurnian dan terlibat dalam kontemplasi. Ini akan harus melihat melampaui kosmos, melampaui dunia yang masuk akal dan bahkan melampaui keterbatasan akal untuk melihat ke jantung realitas. Ini tidak akan menjadi pendakian ke realitas di luar diri kita, melainkan keturunan ke dalam relung terdalam dari pikiran. Hal ini, sehingga untuk berbicara, memanjat ke dalam. "
"Seorang Tuhan yang dalam beberapa cara misterius orang dan yang mengambil bagian aktif dalam sejarah manusia meletakkan dirinya terbuka terhadap kritik. Itu semua terlalu mudah untuk membuat ini "Allah" tiran lebih besar dari kehidupan atau hakim dan membuat "dia" memenuhi harapan kita. Kita bisa mengubah "Allah" menjadi Republik atau sosialis, rasis atau revolusioner menurut pandangan pribadi kita. Bahaya ini telah menyebabkan beberapa untuk melihat pribadi Allah sebagai ide tidak religius, karena hanya embeds kita dalam prasangka kita sendiri dan membuat ide-ide manusia mutlak. "
"Kegagalan utama dewa rasional memiliki sesuatu yang penting untuk memberitahu kita tentang sifat kebenaran religius."
"Tuhan yang pribadi dapat menjadi kewajiban kuburan. Dia bisa menjadi idola hanya diukir dalam gambar kita sendiri, proyeksi kebutuhan kita yang terbatas, ketakutan dan keinginan. Kita bisa berasumsi bahwa ia mencintai apa yang kita cintai dan membenci apa yang kita benci, mendukung prasangka-prasangka kita, bukan kita kuat untuk mengatasinya. Alih-alih inspirasi belas kasih yang harus menjadi ciri khas semua agama maju, "ia" dapat mendorong kita untuk menghakimi, menghukum dan meminggirkan. "
"Pengalaman mistis Allah memiliki karakteristik tertentu yang umum untuk semua agama. Ini adalah pengalaman subyektif yang melibatkan perjalanan interior, bukan persepsi suatu fakta obyektif di luar diri, melainkan dilakukan melalui bagian gambar membuat pikiran - sering disebut imajinasi - bukan melalui lebih cerdas, logis fakultas. "
"Saat ini banyak orang di Barat akan kecewa jika teolog terkemuka menyarankan bahwa Allah dalam arti yang mendalam sebuah produk dari imajinasi. Namun harus jelas bahwa imajinasi adalah fakultas agama utama. Manusia adalah satu-satunya hewan yang memiliki kemampuan untuk membayangkan sesuatu yang tidak hadir atau sesuatu yang belum ada tetapi yang hanya mungkin. Imajinasi demikian telah menyebabkan prestasi utama kami di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan agama. Gagasan tentang Allah, namun didefinisikan, barangkali merupakan contoh utama dari sebuah realitas yang ada, meskipun masalah inbuilt, terus menginspirasi pria dan wanita selama ribuan tahun. Seperti dalam seni, simbol-simbol agama yang paling efektif adalah yang diinformasikan oleh pengetahuan yang cerdas dan pemahaman tentang kondisi manusia. "






sumber : http://www.2think.org/hii/god.shtml